Lompat ke konten
Beranda » Blog » Appi Ingin Pasar Tradisional di Makassar Sekelas Pasar Mandiri Summarecon Mutiara

Appi Ingin Pasar Tradisional di Makassar Sekelas Pasar Mandiri Summarecon Mutiara

Appi Ingin Pasar Tradisional di Makassar Sekelas Pasar Mandiri Summarecon Mutiara

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyatakan keinginannya untuk mengubah pasar tradisional di Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi pasar modern yang lebih layak dan nyaman.

Ia terinspirasi dari Pasar Mandiri Summarecon yang berada di Jalan Kolektor 1, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Menurutnya, konsep pasar yang dikembangkan di kawasan Summarecon Mutiara tersebut sangat baik dan dapat dijadikan contoh.

Appi Ingin Pasar Tradisional di Makassar Sekelas Pasar Mandiri Summarecon Mutiara

Pasar Mandiri itu berdiri di atas lahan seluas 3.500 meter persegi dengan luas bangunan 500 meter persegi. Di dalamnya terdapat 40 unit tenant yang menjual berbagai kebutuhan pokok seperti beras, daging, sayur, buah-buahan, dan lainnya.

“Saya tadi pagi mengunjungi pasar tradisional modern di Summarecon, dan saya sangat senang. Semoga bisa kita terapkan di pasar-pasar kita,” ujar Munafri saat diwawancarai di Balai Kota Makassar, Rabu (14/5/2025).

Selain desain penataan yang menarik, kebersihan dan sistem sanitasi pasar tersebut juga mendapat pujian. Munafri mengatakan bahwa ia akan mencoba mengadopsi konsep tersebut untuk diterapkan, salah satunya di Pasar Panakkukang, Jalan Toddopuli.

“Kalau ini bisa diterapkan di pasar-pasar kita, saya yakin sekali, dan saya akan dorong agar bisa diwujudkan. Ini bisa jadi role model, tidak perlu jauh-jauh ke BSD, kita sudah punya contoh nyata di Summarecon,” tegasnya.

Pemerintah Kota Makassar pun berencana mengalokasikan anggaran untuk perbaikan pasar melalui APBD Pokok 2026.

Sebelumnya, Munafri mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi pasar-pasar tradisional di Makassar yang dinilainya kurang layak. Hal itu disampaikannya usai melakukan kunjungan ke Pasar Panakkukang pada Selasa (25/3/2025), dalam rangka pengawasan harga dan stok pangan menjelang Lebaran.

Dalam kunjungan tersebut, ia juga memantau kondisi pasar secara keseluruhan, termasuk sistem pengelolaan limbah dan jalur sanitasi. Langkah ini sejalan dengan visi Pemkot Makassar yang ingin mewujudkan kota yang unggul, inklusif, aman, dan berkelanjutan.

Munafri menilai bahwa modernisasi pasar tradisional sangat penting agar bisa bersaing dengan pusat perbelanjaan modern. Pemerintah tengah mengkaji konsep pengembangan infrastruktur pasar yang tetap mempertahankan nuansa tradisional, namun dengan fasilitas yang lebih layak bagi pedagang dan pembeli.

“Pasar kita perlu ditingkatkan, berada di tengah-tengah antara pasar ritel modern dan tradisional, supaya masyarakat punya banyak pilihan dan merasa nyaman,” ungkapnya.

Soal anggaran, Munafri memastikan bahwa perencanaan sudah dilakukan dan ia telah meminta Dinas Perdagangan untuk segera merealisasikan bantuan renovasi bagi pasar-pasar yang membutuhkan.

“Kepala dinas sudah meninjau, bahkan sudah ada yang siap diberi bantuan. Namun desainnya belum sesuai, sehingga akan dibicarakan ulang. Kalau dibiarkan, kondisinya akan semakin memburuk,” ucapnya.

Salah satu fokus utama perbaikan adalah Pasar Terong, karena menurut Munafri, pasar ini menjadi acuan harga eceran di kota Makassar.

“Pasar Terong sangat penting karena menjadi barometer harga. Kita akan usulkan dana dari APBN, sambil disiapkan dukungan dari APBD,” tambahnya.

Munafri juga menekankan bahwa desain pasar ke depan harus memperhatikan aspek sanitasi dan kenyamanan, tanpa menghilangkan karakter pasar tradisional. Selain itu, arus pengunjung juga harus diatur agar tetap ramai dan mudah diakses.

“Konsepnya adalah tradisional-modern, tapi yang utama itu sistem sanitasinya,” katanya.

Ia juga menyarankan agar renovasi pasar tidak lagi menggunakan model bangunan bertingkat seperti gedung konvensional, melainkan dengan konsep terbuka dan nyaman layaknya ritel modern.

“Tidak perlu bangun pasar seperti gedung bertingkat. Cukup seperti hall (Hypermart), dengan penataan yang rapi, pencahayaan yang baik, dan sanitasi yang memadai,” jelasnya.

Lebih jauh, ia juga mengusulkan adanya pengawasan ketat di pasar tradisional, melibatkan Balai Karantina, Dinas Kesehatan, dan BPOM untuk memastikan keamanan produk yang dijual.

“Harus ada pengawasan, dari Balai Karantina, Dinas Kesehatan, BPOM agar barang-barang yang dijual aman untuk masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar, Arlin Ariesta, menyampaikan bahwa pihaknya akan mengusulkan program revitalisasi pasar ke pemerintah pusat tahun depan. Sebelumnya, Disdag telah menyelesaikan revitalisasi dua pasar yaitu Pasar Sawah dan Pasar Cendrawasih, dengan dukungan dana dari pusat.

“Bisa dari APBN atau APBD, tergantung. Kalau APBN, kami akan usulkan tahun depan. Sedangkan pembenahan rutin menjadi tanggung jawab pengelola, dalam hal ini PD Pasar Makassar Raya,” jelas Arlin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp
1
Ada yang bisa saya bantu?
Hello 👋
Saya Haris Aca, Marketing Summarecon Makassar.
Ada yang bisa saya bantu Mengenai Property yang ada di Summarecon Mutiara Makassar.